Bisnis Online




Skill untuk Bisnis Online

Oleh: Bpk. Ipan Pranashakti

Bisnis online, baik sebagai usaha utama, sampingan atau rumahan, membutuhkan skill (keterampilan) tertentu. Skill umum sesuai jenis usaha, sedangkan skill khusus menyesuaikan apakah usaha utama, sampingan atau rumahan.

Keterbatasan waktu, tenaga dan dana hendaknya tidak menyurutkan upaya meningkatkan taraf kehidupan yang lebih baik karena kemajuan teknologi dapat membantu meminimalkan keterbatasan tersebut. Bisnis online dapat menjadi tiga pilar peningkatkan kesejahteraan keluarga.

Pertama, bisnis online untuk usaha utama, alias menjadi tumpuan keluarga. Karena itu, bisnis online kita harus meningkat daya saingnya sejalan dengan pertumbuhan bisnis online pesaing kita.

Kedua, bisnis online untuk usaha sampingan; maksudnya untuk menambah penghasilan di luar pekerjaan utama, misal sebagai karyawan.

Dan ketiga, bisnis online untuk usaha rumahan; sepenuhya untuk melayani pelanggan. Mungkin ada beberapa yang bingung, kenapa ada istilah usaha rumahan? Karena memang “rumah” bisa menjadi ikon bisnis, ciri dan daya tarik, karena dalam bisnis online, tidak selamanya pelanggan adalah manusia, namun sistem online yang mengelola secara otomatis.

Ketiga pilar tersebut membutuhkan skill (keterampilan) umum dan skill khusus. Skill umum sesuai dengan jenis usaha, sedangkan skill khusus sesuai tipe ketiga pilar.

Skill Umum

Skill umum fokus pada bisnis yang ditekuni. Antara lain: ketika menekuni bisnis online yang pelanggannya sistem seperti Google Adsense, Bidvertiser, Amazon, skill umum yang dibutuhkan adalah kemampuan bahasa Inggris, manajemen blog/web dari sisi konten, kemampuan menulis atau copywriting, juga search engine optimization (SEO). Bukan sebuah keharusan menekuni bisnis ini harus mahir web programming, web animasi, web server karena masih bisa diserahkan kepada pihak lain. Bahkan untuk sukses di Google Adsense bisa menggunakan blog gratisan, misal dari blogspot.com. Artinya, skil penggalian konten lebih diutamakan.

Bisnis jual-beli online setidaknya dibagi ke dalam barang dan jasa. Keduanya memiliki karakter berbeda. Ketika jual-beli barang, wujudnya sebagian besar sudah diketahui dan bisa dilihat sebelum transaksi. Namun jasa, sebagian besar akan diketahui setelah proses produksi atau sesudah transaksi selesai. Misal jasa penerjemah online, desain web, dan periklanan. Pada sistem barang, skill dalam mendiskripsikan barang termasuk menyeleraskan antara keunggulan barang dan kebutuhan konsumen menjadi penting.

Skill berkenaan dengan pendataan daftar konsumen penting karena karena dalam offline ada pertemuan atau pameran yang secara fisik dapat mengenali konsumen dengan jelas, namun ketika di media online, wajahnya tidak begitu nyata terlihat, apalagi detil identitasnya. Ini berguna ketika menawarkan kembali produk sebagai upaya reorder, karena sebagaian besar sukses bisnis online ada pada stimulasi reorder.

Bisnis online bidang hobi, yang terpenting bagaimana menjadikan hobi menghasilkan produk yang sesuai dengan syarat untuk dijual di media online. Ini penting karena hobi sangat variatif dan fleksibel, sehingga produk tidak boleh abstrak, tapi harus jelas. Harus punya skill menangkap prasyarat pembeli. Hobi yang sama belum tentu mendapat titik temu produk secara mudah. Cara mudah mempelajarinya dengan melihat bentuk penawaran dan diskusinya di forum-forum online. Tampak jelas, antara penawaran dan keinginan konsumen. Melihat produk yang laris terjual dan yang kurang diminati juga dapat dilakukan dari forum-forum jual-beli, misal www.kaskus.co.id.

Secara umum, apa pun bisnis onlinenya, memahami bentuk pembayaran adalah cara terbaik untuk meningkatkan layanan. Kemampuan memahami mekanisme pembayaran dengan Paypal, Western Union, wesel instan, internet banking, SMS banking dan Rekber (rekening bersama) adalah bagian dari inovasi kita, bahkan mungkin dengan model barter. Meski kuno, saat ini justru ketika nilai barang sangat tinggi dan sulit diukur dengan rupiah, barter adalah solusinya. Saya pernah melakukan barter dalam transaksi hobi: burung berkicau.

Memang masih banyak yang menyamakan marketing dengan selling. Artinya, keberhasilan dalam marketing diukur dari penjualan. Sejatinya tidak, karena akhir dari semua proses marketing bisa saja sebuah persepsi masyarakat. Seperti orang yang tidak mampu membeli mobil BMW tapi paham mobil BMW. Marketing dalam bisnis online lebih diarahkan pada upaya memahami perilaku masyarakat dalam memanfaatkan media online. Biasanya diawali dengan analisa produk, meningkatkan pengunjung ke media online, menangkap visitor menjadi teman bersosial di media online Facebook atau Twitter, kemudian melakukan pendekatan lebih intensif dengan kejutan diskon, harga khusus atau lainnya.

Skill Khusus

Skill khusus sesuai masing-masing tipe bisnis dan klasifikasi usaha. Apakah usaha utama, usaha sampingan atau usaha rumahan. Misal, ketika bisnis online sebagai usaha utama, bagaimana menjaga bisnis online agar tetap eksis dan bisa membagi waktu dengan keluarga, terutama soal cashflow agar keuangan bisnis tidak bercampur dengan keuangan keluarga, itulah skill yang dibutuhkan.

Skill khusus usaha sampingan lebih ditekankan agar konsisten selama beraktivitas kerja sebagai karyawan dapat membagi waktu untuk kantor, lalu setelah jam kerja fokus pada bisnis onlinenya agar keduanya tidak saling merugikan. Tentu usaha yang dijalankan dengan waktu sisa harus dipilih yang benar-benar tidak menguras energi untuk bertemu konsumen; misalnya bisnis portal jual-beli, periklanan online, dan review online.

Usaha rumahan membutuhkan keterampilan khusus agar rumah tetap nyaman untuk menjalankan usaha. Yang penting bisa mengenali karakteristik usaha rumahan. Misal parkir kendaraan pelanggan jangan mengganggu tetangga. Juga mengantisipasi anak dan tetangga agar tidak intervensi dalam pelayanan. Selain itu butuh keahlian membagi tampilan ruangan sebagai tempat tinggal dan usaha serta mengoptimalikan kenyamanan berkomunikasi dengan pelanggan.

Sumber: 
pengusahamuslim.com


Gabung Komunitas PAS

Popular Posts